Maniak seks  -  Di sebuah halaman sekolah SMA di kota kabupaten, kerumunan para siswa/siswi masih terlihat di depan papan pengumuman, bersorak dan melompat menujukkan kegembiraan mereka. Ya… hari ini adalah hari penguman kelulusan siswa/siswi SMA, yg menandakan bagi mereka untuk meninggalkan seragam abu-abunya.

Di koridor sekolah nampak langkah seorang siswa dengan langkah gontai, seakan tak peduli dengan keadaan di sekitarnya…. Rosyid… namanya siswa paling pandai dan banyak disukai oleh kaum hawa karena kecerdasannya dan postur tubuhnya yg cukup ideal, wajah bersih dan ramah.

Entah kenapa di hari bahagia ini Rasyid nampak murung dan tdk bersemangat.

“Syid… selamat ya… oh iya kamu mau melanjutkan kemana….“ tiba-tiba Rida dan gengnya telah berada dibelakang Rasyid.

Bersama Rida ada Nina, Lisa mereka merupakan sahabat karib dan selalu minta bantuan Rasyid dalam hal pelajaran.

Rasyid menoleh,

“Emm… belum tau… mungkin aq tdk melanjutkan kuliah…” sahut Rasyid dengan nada sedih, namun ada segaris senyum yg terpaksa di bibirnya.

Yaa…senyum itu yg selalu di harapkan oleh Nina, yg semenjak semester I kelas tiga diam diam menyukai Rasyid atau dapat disebut dengan Cinta yg terpendam.

“Alahhh kamu Syid….. becanda aja…..eh ya…besok kerumah ku ya, ada selamatan kelulusanku….aq tunggu ya…Awas kalau nggak datang”…cerocos Nina.

Belum sempat Rasyid menjawab ketiga mahkluk cantik itu telah berlari mengejar teman teman yg lain sembari mengeluarkan sebotol cat semprot dari masing masing tasnya.

Dibawah rimbun bambu Rasyid duduk sambil memandang Anis yg lagi mencuci di aliran sungai yg membelah desa mereka. Anis merupakan anak seorang kepala desa yg setahun ini telah menjadi pacar Rasyid. Tdk seperti gadis desa lainnya Anis memiliki kulit yg bersih dan toket yg dapat para pria meneteskan air liurnya dan pantat yg bahenol, di tambah rambut panjang yg hitam

Anis tdk melanjutkan kuliahnya walaupun secara ekonomi tdk ada halangan untuk itu, yg sangat jauh berbeda dengan kehidupan sosial Rasyid. Secara umur Anis lebih tua dari Rasyid 1 tahun namun bila di lihat dari sisi fisiknya tdk akan kelihatan.

“Syid…kapan mau beli formulir pendaftaran kuliahnya…? “ Anis yg telah selesai mencuci ikut duduk di samping Rasyid.

“Dua hari lagi baru dibuka pendaftarannya, rencana besok Aq pergi membelinya, mungkin 2-3 hari aq di kota untuk sekalian mengembalikan formulirnya” jawab Rasyid sambil memandang Anis yg masih memakai kain basah yg hanya menutupi setengah dadanya dan betis putihnya.

“emm 2 hari ya…… “ Anis mengulang dengan nada yg kecewa.

“Ya…aq usahakan secepatnya untuk kembali, karna di kota pun aq belum tau untuk menginap dimana, mungkin nanti aq pergi sama sama dengan teman tem …..


Beruntung Aku Menjadi Seorang Guru Privat

Muachh.. sebuah ciuman mendarat mulus di pipi Rasyid Rasyid menoleh ke kiri…
Anis dengan tersenyum manis yg menampakan deretan gigi putihnya berada sangat dekat dengan wajah Rasyid, hembusan nafas Anis terasa hangat di wajah Rasyid…

“ Jangan lama lama ya….Aq pasti kangen bila nggak ngelihat kamu………”

Rasyid menutup bibir tipis Anis dengan sebuah ciuman lembut…..mengulum dan menghisap bibir itu, begitu lembut,,,,. Anis membalas kuluman itu dengan membuka bibirnya dan berusaha untuk mempermainkan lidahnya untuk dapat masuk kemulut Rasyid.

“mmphh,mmpphhh…. suara kecipak pertemuan kedua mulut itu semakin mengalahkan suara aliran sungai.

Semakin lama tubuh Anis terdorong oleh desakan tubuk Rasyid yg membuat Anis rebah ke reremputan, tanpa menghiraukan gatal di punggung nya yg terkena rerumputan Anis melingkarkan lengan nya ke tengkuk kekesihnya dan menekan sehingga membuat Rasyid menghimpit tubuh Anis.

Lama ciuman itu berhenti dengan nafas yg mulai memburu Rasyid menarik bibir nya dan meneruskan dengan ciuman mengarah ke arah leher Anis…

Yg membuat Anis mendesah. .mmpphhh mmpphhhhh….

Penuh perasaan Rasyid bibir Rasyid menyusuri leher jenjang…dengan jilatan di bagian bawah telinga Anis membuat Anis semakin keras mendesah…. aaahhh mmphhhh…

Dan membuat tubu Anis melengkung ke atas sehingg tanpa di sadari paha nan putih mulus bak pualam tersimbah ….

“ oohhhmmm mmmmmhmmhhhhh …” erangan Anis saat tangan kanan Rasyid dengan lembut mendara di toket yg semakin mengeras…

ya..memang Anis tdk memakai bra sehingga memudahkan tangan Rasyid meremas dan menjepit putting susu nya……

Bibir Rasyid kembali beraksi dengan mencium toket sebelah kiri , dan memainkan putingnya dengan ujung lidahnya.

“ aaaaghhhh……..oocchh oohhh

“ sluuuurrp mmmppsshhh ……

Keduanya terengah engah…seperti mendaki bukit yg tinggi, namun pendakian belum berakhir…

Dengan bertumpu pada tanah, Anis mengangkat pinggulnya,,dan hal ini membuat tubuh Rasyid semakin tepat berada di atas nya, kemaluan Rasyid tepat berada di atas memek Anis, namun masih terpisah dengan 2 lapis kain,

Mulut Rasyid tak henti hentinya mengulum pepaya kampung nan ranum, kiri kanan tdk satu inchi pun di lewati oleh kuluman dan gigitan kecil mulutnya.

Anispun tak tinggal diam. Tangan nya yg bebas bergerak mengelus punggung dan semakin turun ke arah pantat Rasyid dan menarik karet celana bola yg di pakai Rasyid.

Dengan sedikit mengangkat tubuhnya dan tanpa melepaskan kenyotan di susu Anis, tarikan Anis tersebut membuat celana tersebut melorot ke lutut dan hanya dengan sedikit tekanan dengan kakinya celana tersebut terlepas dan meninggalkan sepotong CD yg telah sesak terisi batang penis Rasyid.

Dengan kembali mengangkat pinggulnya Anis mendesak keatas sehingga memek nya menempel pada batang penis Rasyid.. Terasa keras dan mengganjal di belahan memeknya.

“ …ooogghhmmpphhh…sssshhhmmm….” rintihan Anis bersamaan dengan lepasnya kuluman mulut Rasyid pada susu kirinya.

Semakin sering nya gesekan antara memek dan batang penis walaupun masih di batasi oleh lapisan CD masing, membuat belahan memek Anis tercetak jelas dengan basah yg pada bagian depannya,

Tiba tiba Rasyid berguling ke arah kiri Anis,,,melepaskan himpitan pada tubuh Anis, namun….Anis tak tinggal diam secepatnya berguling menghimpit tubuh Rasyid.

Dan menciumi leher Rasyid….. terus ke bawah,,dan bermain main di putting susu Rasyid.
Sedangkan tangan Rasyid telah melepas CDnya, yg menampakan batang penis yg berdiri tenggak dengan lelehan cairan putih di atasnya.

Tangan Rasyid yg bebas kembali meremas pantat Anis, mengelus dan berkeliaran di bagian pinggul Anis, semakin membuat Anis menekan kebawah, namun tiba tiba Rasyid mengangkangkan kakinya sehingga semakin membuat memek Anis menekan batang penisnya tepat di belahan memeknya.

“aaaaghhhhh…. mmppsshhhh…..” Anis semakin menekan tubuhnya ke Rasyid.

Dengan kepala tertengadah membuat susu Anis tergantung di wajah Rasyid yg sekonyong konyong kembali melumat habis, dan menyodot susu tersebut..

“aaaaghjhhhhh……..”

Dan dengan merapatkan kedua belah pahanya batang penis Rasyid semakin terjepit, dan semakin terasa menekan di memeknya. Membuat Anis merasa benda tumpul tersebut menusuk nusuk memeknya

“mmmppphhhh….. ooogghhhh“

Namun…….. tangan Rasyid kembali meremas susunya dan mendorong keatas membuat terlepasnya jepitan tersebut…..
Dan mulut Rasyid terus menyusuri susu turun,,,semakin turun kerah perutnya…membuat Anis semakin terduduk di dada

Rasyid… Diiringi dengan tarikan di pinggul Anis membuat tubuh Anis terdesak semakian keatas dan membuat Anis semakin mengangkangi tubuh Rasyid.

Tercium Aroma khas oleh Rasyid…. Beberapa Cm di depan Rasyid terpampang memek tembem yg masih di tutupi CD,,,,basah dan beberapa helai rambut yg keluar di kiri kanannya.

Tangan Rasyid mengelus belahan memek yg tercetak di CD, basah…… bukan karna air sungai…namun terasa berlendir….. jari Rasyid menerobos dari samping dan merasakan bibir memek yg kiri yg semakin tebal dan licin…

“ooggghhhh…..mmmpppphhhh “ rintihan Anis.

Saat jemari Rasyid mengelus bibir memeknya disertai dengan Ciuman di pangkal pahanya…

“oooggghhhh…..mmppsshhh”….

Secepat kilat Anis berdiri dan melorotkan CDnya sampai ke lutut dan kembali berjongkok ..
memberikan memeknya tepat di wajah Rasyid.


Nafsu Liar Iparku


Rasyid dengan sigapnya menahan pinggul Anis, sehingga memek Anis tdk menekan pada wajahnya, namun terhalang oleh tangannya.

Dan……….memek yg merah merona….berlendir dengan lobang ping terpampang sangat dekat …..
Dipandangi dan dengan lembutnya Rasyid menyibak rambut rambut halus……. yg menutupi sebagian lobangnya…..
Tanpa merasa jijik belahan yg yg terpampang di jilat dari bawah sampai ke bagian atas yg ada sedikit gundukan…

“sllllleeepppmmrrrrmmmttt………’ lidah Rasyid kembali menjilat

“ooogghhhhsshhh..s..ssh h…..”

Bergetar lutut Anis menerima ciuman ini…… dengan bertopang tangan pada paha Rasyid kembali Anis sedikit mengangkat pinggulnya, dan hal ini memberi celah untuk Rasyid bernafas,dan kembali lidah Rasyid menerobos masuk kedalam lobang yag semakin basah…

“ ogghh..oogghh….mmmmppphhh ssssshhhh” kelihatan urat urat Anis menegang menahan sesuatu yg mau meledak.

Dan kembali Rasyid menyapu gundukan kecil,,

“yeah……aaaaghhhh sshhhh di situ,,,,,,,nikmat sekalli………….”

‘oooohhhhh…ohhhhmmsshhhhhhh”

Seperti orang kepedasan rintihan Anis sambung menyambung…….

Dan kembali Anis membalikan badannya sehingga kepala nya menghadap ke tiang kokoh milik Rasyid yg telah basah pada ujungnya..

Dan mulut mungil dengan bibir tipisnya Anis mulai menciumi batang tersebut. Dengan ujung lidahnya di jilat mulai dari pangkal sampai ke ujung…..lembut dan lambat….

‘hhmmmmmmpppppphhhhhhhh……” Rasyid mengeram…saat mulut Anis mulai memasukan batang penis Rasyid…

“aaaghhhhhh…smmppppphshssssss”

Lidah Rasyid yg tdk henti menari nari di memek Anis membuat, Anis semakin tdk karuan gerakannya, dan saat lidah Rasyid menerobos masuk ke lobang memek nan sempit

‘oogggghhss.s…mmmmmmm…huuuuuuuaaaaahhhhhh”

“Aq mmmauu keluarrrrrrrrr…… “ Anis bergetar dan tegang..menandakan telah terjadi ledakan orgasme…pada diri Anis….

Dengan senangnya Rasyid menerima kucuran Air yg keluar dari memek Anis dan terus mengalir membahasi dagunya..

“mmmmpppppsssruuttt…..t” jilatan Rasyid kembali memecah belahan memek Anis, yg semakin asik dengan memasukan batang penis Rasyid kedalam mulutnya.

“mmmmpppppsshhhh aaaaghhhhhh…………..”. Rasyid kembali mendesis saat ujung lidah Anis menyentuh dan berputar putar pada lobang batang penis nya.

Bibir mungil Anis kembali menelan batang penis Rasyid namun hanya setengah saja sambil sedikit mengenyot dan melilitkan lidahnya pada ujung batang penis Rasyid…..

“oooooggggghhhhhhssss. Mau keluar say…….” rintihan Rasyid pelan…..

Tanpa menghiraukan Rasyid, Anis semakin kencang mengeluar masukan batang penis di mulutnya.
Dan di selingi dengan memasukan semua batang penis Rasyid sehingga menyentuh tenggorokannnya.
Hal ini membuat Rasyid semakin belingsatan..

“aaaghhhh……shhhhhh mmmmmppphhhhss”…Rasyid menegang dan mengangkat pinggulnya, kakinya semakin menegang dan……semburan hangat mengucur deras di mulut Anis..

“aaaagghhhhh…….ssssmmpppsshhhh” Rasyid mendesis dengan kaki menegang…
dan…

”prang…….!!!”

Kaki Rasyid menendang Ember cucian Anis sehingga mengelinding dan jatuh ke sungai.
Anis secepatnya berdiri dan Rasyid berlari mengejar cucian Anis yg hanyut, dengan batang penis yg masih menegang dan lelehan sperma di pahanya Rasyid menyebur ke sungai.

Sedangkan Anis merapikan kain yg telah tdk karu karuan , dan memakai baju kaos menutupi dadanya yg telah penuh cap bibir di susunya bekas ciuman Rasyid.