Maniak seks  -  Usia-ku 38 tahun, aku seorang Pria yang sudah berkeluarga selama 7 tahun ini. Selama ini rumah tangga-ku berjalan dengan normal dan baik-baik saja. Walaupun sampai hari ini aku dan istriku yang bernama Mila juga belum mempunyai keturunan hal itu tidak membuat rumah tangga kami dilanda oleh pertengkaran ataupun perceraian.
Memang sih, kalau berbicara tentang keturunan aku memang belum beruntung, akan tetapi kalau berbicara tentang kecantikkan dan keindahan bentuk tubuh istriku aku sangat beruntung sekali, karena aku mempunyai istri yang bisa dibilang paling cantik di komplek perumahan kami. Tidak sedikit para tetangga yang iri denganku, karena aku mempunyai istri secantik dan se sexy Mila.
Para maniak sexs mungkin berpendapat kalau aku ini adalah seorang Pria Hypersexs, karena jika gairah sexs-ku sedang datang, dan kami kedatangan tamu, saat itu juga aku langsung mengajak istri-ku ke kamar untuk segera melayani gairah sexsku itu. Gila nggak tuh para pembaca ???. Sebagai Pria yang bisa dibilang Hypersexs untungnya istri-ku tidak pernah menolak permintaanku itu sekalipun.

Meskipun nafsu sexs aku begitu tinggi, sebagai seorang Pria aku tergolong seorang suami yang sangat setia kepada istri. Kenapa aku berkata seperti itu, karena selama dalam 7 tahun berumah tangga aku tidak pernah selingkuh apalagi sampai menyewa gadis malam untuk memuaskan hasrat sexs-ku.
Hal ini bisa terjadi, mungkin karena istri-ku selalu melayani birahi sexssku setiap saat.hhe. Sampai pada suatu, gelar kesetiaanku akupun mulai agak tergoyah dengan hadirnya tetangga baru aku. Singkat cerita kami-pun akrab dengan tetangga baru itu, entah saat itu siapa yang mulai, initinya dalam waktu dekat kami sudah sangat akrab.

Tetangga kami baru itu suami istri sama seperti kami, dan anehnya mereka juga belum punya keturunan seperti kami. Mereka adalah Danang dan istrinya bernama Fina. Perlu para pembaca ketahui, Fina ini adalah seorang istri yang tergolong masih muda, cantik, putih dan bentuk tubuhnya sexsy sekali. Karena istri dari tetangga baru ini, bisa-bisa gelar setia aku bisa tergoyah nih,hhe.


Bercinta Dengan Seorang Vokalis Band Di Café


Body-nya itu loh para maniaks, beuhhhh… sexy abis bro. Alasan mereka pindah ke sini adalah karena tugas baru suaminya yang dipindahkan pada perusahaan cabang yang kebetulan kantornya berada di kota tempat tinggal aku. Aku dan istri-ku biasa memanggil mereka dengan sebutan Mas Danang dan Mbak Fina. Bisa dibilang saat ini kami sudah seperti saudara saja, karena hampir setiap hari kami mengobrol di teras rumahnya atau sebaliknya. Saat itu pada suatu malam, seperti biasa aku bertamu ke rumah tetangga baru kami. Disana kami mengobrol panjang lebar dari A sampai Z.
Setelah kami selesai mengobrol panjang lebar, tiba-tiba Danang menawarkan aku untuk nonton Film BF (porno) yang ujar-nya baru dipinjamnya dari temannya saat itu. saat itu aku-pun tidak menolak karena selain belum jauh malam kegiatan lainnya pun tidak ada. Seperti biasanya, film BF (porno)tentu ceritanya itu-itu saja. Yang membuatku kaget, tiba-tiba istri Danang ikut menonton Film itu bersama kami, dan aku berkata,
“ Aduh, ini gimana nih Nang… ?”, ujarku kaget.
“ Udah Mas tenang aja, inikan cuma tontonan Mas, lagian nggak bisa dipegang jugakan Mas.hhe ”, ujar Fina sembari tertawa kecil.
Belum sempai aku menjawabnya Fina sudah menimpa perkatataanya lagi,
“ Kalau Mas Agung nggak keberatan, Mbak Mila diajak sekalian aja mas, hhe…”, ujarnya menyebut istri-ku.
Aku tersinggung juga waktu itu. Tapi setelah kupikir-pikir, apa salahnya? Akhirnya aku pamit sebentar untuk memanggil istri-ku yang tinggal sendirian di rumah.
“ Gila kamu…! Apa enaknya nonton gituan kok sama tetangga… ?”, ujar istri-ku ketika aku ajak.
Pada akhirnya aku malu juga sama istri-ku, kuputuskan untuk tidak kembali lagi ke rumah Danang. Mendingan langsung tidur saja supaya besok cepat bangun.
Paginya aku tidak bertemu Danang, karena sudah lebih dahulu berangkat. Di teras rumahnya aku hanya melihat istrinya sedang minum teh. Ketika aku lewat, dia menanyaiku tentang yang tadi malam.
Aku bilang Mila tidak mau kuajak sehingga aku langsung saja tidur. Mataku jelalatan menatapinya. Beuhhh…, dasternya yang transparan saat itu menampakkan lekuk tubuhnya yang memang yahut. Namun mereka-kan tetangga kami. Tapi dasar memang pikiranku sudah gila, aku menunda keberangkatanku untuk pergi ke kantor, dan aku kembali ke rumah menemui istri-ku.
Seperti biasanya kalau sudah begini aku langsung menarik istri-ku ke tempat tidur. Mungkin karena sudah biasa Mila tidak banyak protes. Yang luar biasa adalah pagi ini aku benar-benar gila. Aku bergerumul dengan istri-ku seperti kesetanan. Kewanitaan Mila kujilati sampai tuntas, bahkan kusedot memek-nya sampai istri-ku menjerit. Benar-benar gila, sampai-sampai aku seliar ini, padahal hari masih pagi.

Tapi hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Istri-ku sampai terengah-engah menikmati apa yang kulakukan terhadapnya. Mila langsung memegang Kejantananku dan mengulumnya, entah kenikmatan apa yang kurasakan saat itu. Sungguh, tidak dapat kuceritakan,
“ Mas…, sekarang Mas…!”, pinta istri-ku memelas.
Akhirnya aku mendekatkan Kejantananku ke liang Kewanitaan Mila. Dan tempat tidur kami pun ikut bergoyang. Setelah kami berdua sama-sama terkapar, dengan tiba-tiba istri-ku bertanya,
“ Kok Mas tiba-tiba birahi-nya gede banget banget sih…? “, ujar istri-ku.
Saat itu tidak menjawab dan aku hanya diam saja karena malu mengatakan bahwa sebenarnya Fina lah yang menaikkan biraiku pagi ini. Sorenya Danang datang ke rumahku,
“ Sepertinya Mas punya kelainan sepertiku ya… ?”, tanyanya setelah kami berbasa-basi.
“ Maksudmu apa Nang… ?”, tanya aku.
“ Istri-ku tadi cerita, ujarnya tadi pagi dia melihat Mas Danang dan Mbak Mila bergerumul setelah ngobrol dengannya “, ujar
Loh, aku heran, dari mana Fina nampak kami melakukannya? Oh iya, baru kusadari ternyata jenMila kamar kami saling berhadapan. Saat itu Danang langsung menambahkan,
“ Nggak usah malu Mas, aku juga penggila sexs kog Mas.”, ujarnya terus terang.
“ Begini saja Mas,”
Tanpa harus basa-basi dan memperdulikan perasaanku, Danang langsung melanjutkan perkataanya,
“ Aku-punya ide, gimana kalau nanti malam kita bikin acara… ?”, .
“ Acara apa Nang… ?”, tanya aku penasaran.
“ Nanti malam kita bikin pesta di rumahmu, gimana… ? ”, ucap Danang.
“ Pesta apaan emangnya Mas Danang…? ”, ucapku.
“ Pokoknya tenang aja Mas, kamu cuma sediakan makan dan musiknya aja Mas, nanti minuman-nya aku yang sediakan. Kita berempat aja, sekedar untuk peghilang stress ajalah Mas, kan Mas belum pernah mencobanya… ?”, ujarnya makin membuatku penasaran.
Sampai pada akhitrnya malam-pun telah tiba, saat itu menjelang pukul delapan malam tidak lama kemudian. Danang-pun tiba bersama istrinya di rumahku. Sambil makan dan minum, kami ngobrol tentang masa muda kami. Ternyata ada persamaan di antara kami, yaitu menyukai dan cenderung maniak pada sexs. Diiringi musik yang disetel oleh istri-ku, ada perasaan yang agak aneh kurasakan.


Dapat Hadiah Bersetubuh Setelah Lulus SMA


Aku tidak dapat menjelaskan perasaan apa ini, mungkin pengaruh minuman yang dibawakan Danang dari rumahnya. Tiba-tiba saja nafsuku bangkit, aku mendekati istri-ku dan menariknya ke pangkuanku. Musik yang tidak begitu kencang terasa seperti menyelimuti pendengaranku. Kulihat Danang juga menarik istrinya dan menciumi bibirnya.
Aku semakin terangsang, Mila juga semakin bergairah. Aku belum pernah merasakan perasaan seperti ini. Tidak berapa lama Mila sudah telanjang bulat, entah kapan aku menelanjanginya. Sesaat aku merasa bersalah, kenapa aku melakukanhal ini di depan orang lain, tetapi kemudian hal itu tidak terpikirkan olehku lagi. Seolah-olah nafsuku sudah menggelegak mengalahkan pikiran normalku.
Kuperhatikan Danang perlahan-lahan mulai mendudukkan Fina di meja yang ada di depan kami. Tidak lama kemudia Danang-pun mengangkat rok yang dikenakan istrinya, kemudian membukanya dengan cara mengangkatnya ke atas. Aku semakin tidak karuan memikirkan kenapa hal ini dapat terjadi di dalam rumahku. Tetapi itu hanya sepintas, berikutnya aku sudah menikmati permainan itu.
Fina juga tinggal hanya mengenakan BH dan Daleman (CD)nya saja. Saat itu Fina masih duduk di atas meja dengan lutut tertekuk dan terbuka menantang. Perlahan-lahan Danang membuka BH Fina, tampak payudara mulus menantang menyembul setelah penghalangnya terbuka. Kegilaan apa lagi ini, ujar dalam hatiku.
Seolah-olah Danang menikmati.
Karena selalu aku perhatikan menawarkan bergantian denganku. Kulihat istri-ku yang masih terbaring di sofa dengan mulut terbuka menantang dengan nafas tersengal menahan nafsu yang menggelora, seolah-olah tidak keberatan bila posisiku digantikan oleh Danang. Kemudian kudekati Fina yang kini tinggal hanya mengenakan Daleman (CD).
Dengan badan yang sedikit gemetar karena memang ini pengalaman pertamaku melakukannya dengan orang lain. Lalu kuraba pahanya yang putih mulus dengan lembut. Sementara Danang kulihat semakin beringas menciumi sekujur tubuh Mila yang biasanya aku lah yang melakukannya. Perlahan-lahan jari-jemariku mendekati daerah Kewanitaan Fina.
Kuelus bagian itu, walau masih tertutup Daleman (CD), tetapi aroma khas kemaluan wanita sudah terasa, dan bagian tersebut sudah mulai basah. Perlahan-lahan kulepas Daleman (CD)nya dengan hati-hati sambil merebahkan badannya di atas meja. Nampak bulu-bulu yang belum begitu panjang menghiasi bagian yang berada di antara kedua paha Fina ini,
“ Peluklah aku Mas, tolonglah Mas…! ”, racau Fina seolah sudah siap untuk melakukannya.
Tetapi aku tidak melakukannya. Aku ingin memberikan kenikmatan yang betul-betul kenikmatan kepadanya malam ini. Tanpa buang waktu aku mulai memandangi seluruh bagian tubuh Fina yang memang betul-betul sempurna. Biasanya aku hanya dapat melihatnya dari kejauhan, itu pun dengan terhalang pakaian. Berbeda kini bukan hanya melihat, tapi dapat menikmati.
Sungguh, ini suatu yang tidak pernah terduga olehku. Seperti ingin melahapnya saja.
Kemudian kujilati seluruhnya tanpa sisa, sementara tangan kiriku meraba kemaluannya yang ditumbuhi bulu hitam halus yang tidak begitu tebal. Bagian ini terasa sangat lembut sekali, mulut kemaluannya sudah mulai basah. Perlahan kumasukkan jari telunjukku ke dalam.
“ Oughhhh… Sssss…. Aghhhhhh….”, desah Fina menikmati.
Kuteruskan melakukannya, kini lebih dalam dan menggunakan dua jari, Fina meracau nikmat. Kini mulutku menuju dua bukit menonjol di dada Fina, kuhisap bagian putingnya, tubuh Fina bergetar panas. Tiba-tiba tangannya meraih Kejantananku , menggenggam dengan kedua telapaknya seolah takut lepas. Posisi Fina sekarang berbaring miring, sementara aku berlutut, sehingga Kejantananku tepat ke mulutnya.
Perlahan dia mulai menjilati Kejantananku. Gantian badanku sekarang yang bergetar hebat. Fina memasukkan Kejantananku ke dalam mulutnya. Ya ampun, hampir aku tidak sanggup menikmatinya. Luar biasa enaknya, sungguh…! Belum pernah kurasakan seperti ini. Sementara di atas Sofa Danang dan istri-ku seperti membentuk angka 69.
Mila ada di bawah sambil mengulum kemaluan Danang, sementara Danang menjilati Kewanitaan Mila. Napas kami berempat saling berkejaran, seolah-olah melakukanperjalanan panjang yang melelahkan. Bunyi Music yang entah sudah beberapa lagu seolah menambah semangat kami. Kini tiga jari kumasukkan ke dalam Kewanitaan Fina, dia melenguh hebat hingga Kejantananku terlepas dari mulutnya.
Gantian aku sekarang yang menciumi kemaluannya. Kepalaku seperti terjepit di antara kedua belah pahanya yang mulus. Kujulurkan lidahku sepanjang-panjangnya dan kumasukkan ke dalam kemaluannya sambil kupermainkan di dalamnya. Aroma dan rasanya semakin memuncakkan nafsuku. Sekarang Fina terengah-engah dan menjerit tertahan meminta supaya aku segera memasukkan Kejantananku.
Cepat-cepat kurengkuh kedua pahanya dan menariknya ke bibir meja, kutekuk lututnya dan kubuka pahanya lebar-lebar supaya aku dapat memasukkan Kejantananku sambil berjongkok. Perlahan-lahan kuarahkan lubangku menuju liang milik Fina. Ketika kepala Kejantananku memasuki liang senggama itu, Fina mendesis,
“ Ssss…. Aghhhhhh…. Oughhhh… nikmatnya… Ughhh… Terus Mas, masukkan lagi, Aghhhh… !!!”, desahnya.
Dengan pasti kumasukkan lebih dalam sambil sesekali menarik sedikit dan mendorongnya lagi. Ada kenikmatan luar biasa yang kurasakan ketika aku melakukannya. Mungkin karena selama ini aku hanya melakukannya dengan istri-ku, kali ini ada sesuatu yang tidak pernah kurasakan sebelumnya. Tanganku sekarang sudah meremas payudara Fina dengan lembut.
Mulut Fina-pun seperti megap-megap kenikmatan, segera kulumat bibir itu hingga Fina nyaris tidak dapat bernapas, kutindih dan kudekap sekuat-kuatnya hingga Fina berontak. Pelukanku semakin kuperketat, seolah-olah tidak akan lepas lagi. Keringat sudah membasahi seluruh tubuh kami. Saat itu aku sudah tidak memperdulikan Danang dan istri-ku lagi.
Saat ini yang ada difikiranku adalah sebuah petualangan yang belum pernah kulalui sebelumnya. Pantatku masih naik turun di antara kedua paha Fina. Luar biasa Kewanitaan Fina ini, seperti ada vacum cleaner-nya saja di dalamnya. Kejantananku seolah tertarik ke dalam. Dinding-dindingnya seperti lingkaran magnet saja. Mata Fina merem melek menikmati permainan ini.
Erangannya tidak pernah putus, sementara helaan napasnya memburu terengah-engah. Posisi sekarang berubah, Fina sekarang membungkuk menghadap meja sambil memegang kedua sisi meja yang tadi tempat dia berbaring, sementara aku dari belakangnya dengan berdiri memasukkan Kejantananku. Hal ini cukup sulit, karena selain ukuran Kejantananku besar, liang Kewanitaan Fina juga semakin kencang.
Kemudian aku posisikan kaki Fina dengan cara melebarkan jarak antara kedua kakinya, lalu dengan perlahan kucoba memasukkan torpedoku. Kali ini berhasil, tapi Fina melenguh nyaring, perlahan-lahan kudorong Kejantananku sambil sesekali menariknya. Kewanitaan Fina terasa kencang sekali. Setelah beberapa saat, tiba-tiba keluarlah lendir kawin Fina membasahi Kejantananku hingga terasa nikmat sekarang.
Kembali kudorong Kejantananku dan kutarik sedikit, lalu aku bergoyang semakin lincah, dengan memaju mundurkan pantatku secara konstan. Sepertinya Fina-pun menikmati posisi sexs ini. Buah dada Fina bergoyang-goyang juga maju-mundur mengikuti irama yang berasal dari pantatku. Kuremas buah dada itu, kulihat Fina sudah tidak kuasa menahan sesuatu yang tidak kumenNangti apa itu.
Erangannya semakin panjang, kecepatan sodokanku-pun kutambah, dan saat itu goyangan pinggul Fina-pun semakin cepat dan liar. Saat itu tubuhku terasa semakin panas. Saat itu aku merasakan ada sesuatu yang terdorong dari dalam yang tidak kuasa aku menahannya. Sepertinya menjalar menuju Kejantananku. Aku masih berusaha menahannya.
Dengan cepatnya kemudian aku mencabut Kejantananku dan mengangkat tubuh Fina ke tempat yang lebih luas dan menyuruh Fina telentang di bentangan karpet. Secepatnya aku menindihnya sambil menekuk kedua kakinya sampai kedua ujung lututnya menempel ke perut, sehingga kini tampak Kewanitaan Fina menyembul seakan menantangku Kejantananku untuk segera menacapkanya kembali.
Segera kumasukkan lubangku kembali ke dalam liang Kewanitaan Fina. Pantatku kembali naik turun berirama, tapi kali ini lebih kencang seperti akan mencapai finis saja. Suara yang terdengar dari mulut Fina semakin tidak karuan, seolah menikmati setiap sesuatu yang kulakukan padanya. Tiba-tiba Fina memelukku sekuat-kuatnya, goyanganku pun semakin menjadi liar.
Saat itu aku-pun berteriak sejadinya, terasa ada sesuatu keluar dari Kejantananku. Fina menggigit leherku sekuat-kuatnya, segera kurebut bibirnya dan menggigitnya sekuatnya, Fina menjerit kesakitan sambil bergetar hebat. Mulutku terasa asin, ternyata bibir Fina berdarah, tapi seolah kami tidak memperdulikannya, kami seolah terikat kuat dan berguling-guling di lantai.


Di atas sofa Danang dan istri-ku ternyata juga sudah mencapai puncaknya. Kulihat Mila tersenyum puas. Sementara Fina tidak mau melepaskan Kejantananku dari dalam kemaluannya, kedua ujung tumit kakinya masih menekan kedua pantatku. Tidak kusadari seluruh cairan yang keluar dari Kejantananku masuk ke liang milik Fina. Kulihat Fina tidak memperdulikannya.

Perlahan-lahan otot-ototku mengendur, dan akhirnya Kejantananku terlepas dari Kewanitaan Fina. Fina tersenyum puas, walau kelelahan aku-pun merasakan kenikmatan tiada tara. Mila juga tersenyum, hanya nampak malu-malu. Kemudian memunguti pakaiannya dan menuju kamar mandi. Hingga saat ini peristiwa itu masih jelas dalam ingatanku.
Danang dan Fina sekarang sudah pindah dan kembali ke Jakarta. Sesekali kami masih berhubungan lewat telepon. Mungkin aku tidak akan pernah melupakan peristiwa itu. Pernah suatu waktu Fina berkunjung ke rumah kami, kebetulan aku tidak ada di rumah. Dia hanya ketemu dengan istri-ku. Seandainya saja aku berada dirumah, pasti aku akan meminta kembali untuk bertukar pasangan dan berhungan sexs. TamaT.